bonek

bonek

Cari Blog Ini

Minggu, 14 Maret 2010

sejarah bonek


Istilah Bonek muncul secara tiba-tiba dan besar juga karena media massa yang awalnya bagus yang lambat laun justru mengalami pergeseran pengertian dan akhirnya lebih berkonotasi negatif. Masih ingat gimana dulu Jawa Pos dengan koordinator langsung Cak Dahlan Iskan pernah memberangkatkan ratusan bus, puluhan gerbong KA dan pesawat terbang menuju Jakarta. Tret..tret.. tetttt... begitulah tema yg usung Jawa Pos tahun 1988-an. Dan sebutan populer untuk suporter persebaya waktu itu adalah 'Green Force'. Antusias bukan hanya dari surabaya saja, tetapi juga datang dari kota-kota besar di Jawa Timur. Bahkan dalam suatu kolom di Jawa Pos selama 7 hari berturut2 ada komentar & kesan-kesan dari para peserta Tret tret tett yg tertulis dengan foto para peserta lengkap dengan alamatnya. Begitu antusiasnya jawa pos sampai dalam head line news tertulis "Hijaukan senayan" dan sambuatn masyarakat surabaya dan jawatimur pun luar biasa. Dalam ceritanya ada yg sampai menggadaikan motornya, menjual TV, Tape, perhiasan istrinya dan peralatan rumah tangga lainnya, yg muda2 banyak yg harus mengamen dulu pokoknya harus bisa ke senayan !!. Modal Tekad itulah semangat untuk meng-hijaukan senayan begitu menggebu. Sementara yg punya duit pas-pasan masih ada cara lain yaitu 'menggandol' truk secara estafet mulai dari Surabaya - Jakarta sambil mengamen di jalanan. Bahkan ada juga yg berangkat jauh2 hari sebelum pertandingan final (padahal persebaya belum tentu masuk final) dengan menumpang gerbong kereta pertamina yg jalannya kayak keong itu... pokoknya sampe Jakarta. Semangat yang positif dan antusiasme tanpa ada ANARKISME dan KERUSUHAN dengan melibatkan massa banyak itulah yg mendapatkan acungan jempol banyak kalangan di Indonesia saat itu. Sebagai catatan senayan ketika itu dijejali 110 Ribu penonton dari Surabaya dan Bandung !! Suporter Persebaya sendiri sekitar 40% nya (masih kalah banyak dengan bandung yg memang jaraknya lebih dekat). Suatu rekor jumlah penonton yg barangkali sampai saat ini belum terpecahkan. Belum lagi semangat heroik dari beberapa suporter persebaya yg memanjat dan merayap sampai ATAP bangunan senayan yg berbentuk lingkaran itu hanya untuk membentangkan spanduk super raksasa warna hijau tulisan putih yg bertuliskan "Merah Darahku Putih Tulangku Bersatu Dalam Semangatku". Nah Semangat itulah dengan berbagai cara yg HALAL untuk datang mendukung persebaya ke senayan membuat beberapa media massa, terutama JAPOS sebagai pelopornya mulai mengistilahkan BONEK (Bondo Nekad), dalam as** tulisan mereka bahwa semangat hidup dan semangat untuk maju manusia perlu punya modal tekad yg kuat. Modal tekad atau Bondo Nekad atau Bonek sejatinya tidak seperti yg ditunjukkan oleh generasi bonek-bonek saat ini yg justru cenderung brutal, nekad dalam arti menghalalkan segala cara adalah bukan Bonek yang sesungguhnya. Sebetulnya kesalahan juga dari para bonek sebelumnya yg tidak meninggalkan warisan bonek yg sebenarnya, juga media massa yg kadang ikut mengompori dan bahkan seakan-akan ikut membenarkan. Bahkan kerusuhan bonek sudah menjadi semacam rejeki buat mereka, karena berita tentang Bonek tentunya akan meningkatkan oplah surat kabar mereka. Salah kaprah lainnya adalah istilah Modal Tekad dan Modal Nekad sebetulnya serupa tapi tak sama. Tekad lebih ke semangat untuk melakukan tindakan sedangkan nekad lebih ke tindakan yg dilakukannya. Seharusnya bukan Bondo Nekad tetapi Bondo Tekad... tetapi untuk kemudahan pengucapan lebih cenderung Bondo Nekad alias Bonek.


Semoga kelak suporter persebaya bisa lebih baik lagi. Urusan semangat dan tekad jangan dihilangkan. Yang patut kita perbaiki adalah bagaimana kita bisa melakukan takad ke arah tindakan yg positif dengan organisasi yg lebih rapi dan terkoordinir. Untuk urusan tekad dan nekad.... nggak usah di ragukan arek suroboyo nomer siji. Tapi Untuk urusan organisasi yg terkoordinir kita perlu belajar dari suporter lain. Ibaratnya kita saat ini merasakan getahnya, kalau roda berputar posisi kita saat ini berada di paling bawah. Tapi insya Allah, saatnya Bonek ada di atas bukan karena kebrutalannya tapi semangat terorganisasi dan tekad ala Arek Suroboyo yg harus dikedepankan !!

Dua Muka arewaria dan Wasit Berat Sebelah


Dua Muka arewaria dan Wasit Berat Sebelah
Posted by BONdo & NEKad | 03:03 | Bonek

Malam itu , saya tersentak oleh aksi para pemain Persebaya yang tampil tidak seperti biasanya -- tampil dengan sangat kesetanan , penuh motivasi , dan sangat semangat . Jujur , mungkin baru kali ini punggawa Persebaya tampil begitu memikat . Bahkan , Anda boleh percaya boleh tidak : pimpinan klasemen ISL , Arema Indonesia , akhirnya harus menempuh segala cara untuk memperoleh kemenangan dari tim yang "benar-benar bangkit" , Persebaya Surabaya , di kandangnya sendiri .

Sangat tidak mudah mencermati arti permainan Arema saat superderby Jatim kemarin . Arema yang biasanya tampil trengginas dengan umpan-umpan mematikan , serta kerjasama antara trio Singapura : Noh Alam Shah , M. Fakhruddin , dan Mohammad Ridwan , dibuat tak berdaya dengan permainan taktis disiplin Anderson da Silva, dkk . Permainan keras ditujukkan kedua tim . Namun , sekeras-kerasnya derby itu , kini menyisakan sebuah tanda tanya besar setelahnya .

Bagaimana bisa Noh Alam Shah yang menyikut Anderson , terlebih di depan wasit Olehadi tidak mendapat reaksi apapun ? Bagaimana wasit juga tidak bereaksi ketika Anderson dan Roman Chmelo bertabrakan keras , yang menyebabkan kepala Anderson mengucurkan darah ? Bagaimana bisa aksi diving dari Mohammad Ridwan malah membuahkan penalti yang menyesakkan di menit-menit akhir ? Dan juga bagaimana bisa injury time yang semula 4 menit bisa dipangkas sehingga hanya menjadi 3,1 menit ?

Apabila dipandang dengan peraturan yang berlaku , jelas ini tidak masuk akal dan pasti ada oknum yang mengatur .

Tidak akan ada yang menyangka bahwa Persebaya bisa mengimbangi -- bahkan hampir mengungguli tuan rumah Arema Indonesia . Namun , pertandingan seru yang dijalani Persebaya seakan dirusak oleh wasit yang jelas-jelas mencederai fair play dalam sepakbola . Kita bisa lihat ketika kepala Anderson mengucurkan darah . Sama sekali tidak ada perawatan yang berarti bagi Anderson -- sekedar untuk menghentikan darahnya . Dan Persebaya bahkan harus bermain dengan 10 orang , tanpa Anderson selama hampir 6 menit !

Saya melihat sendiri , bagaimana nyanyian intimidasi dari arewaria sudah membahana ketika pemain Persebaya melakukan pemanasan . Tentunya ini pun menjadi sebuah tanda tanya besar selanjutnya : mana janji damai yang diucapkan arewaria ? Dan pada waktu pemain Persebaya masuk kembali ke locker room , berbagai macam benda dilemparkan . Mulai botol air mineral , sandal , kayu , dan lain-lain .

Namun yang membuat saya geram adalah setelah lagu FIFA fair play dibunyikan , arewaria berubah menjadi "anak baik" yang seolah-olah mendukung tim kesayangannya dengan cara baik-baik , tanpa anarki , tanpa rasis , dan tanpa intimidasi . Anda semua yang melihat pertandingan melalui layar televisi mungkin agak terkejut dengan tulisan saya ini . Tapi , percayalah . Ini nyata , ini dia pribadi asli dari seorang arewaria yang berpredikat suporter terbaik , terkreatif , dan ter- ter- lainnya . Pertanyaan selanjutnya : Mana tindakan dari PSSI ?

Nah, kembali ke persoalan wasit . Saya rasa , wasit jelas berat sebelah . Tidak perlu diragukan lagi . Mengenai kartu kuning kepada Syaifudin , saya masih fifty-fifty . Di satu sisi , Syaifudin melakukan hal yang benar karena dia melihat langsung kejadian yang sebenarnya . Tapi di sisi yang lain , tentunya protes berlebihan kepada wasit -- terlebih hingga mendorong wasit merupakan tindakan yang tidak dibenarkan . Namun , coba renungkan sebentar apabila Anda berada di pihak Syaifudin . Di sini , saya menulis bukan untuk Bonek , tapi untuk semuanya . Coba kita bayangkan , apabila kita melihat langsung Muhammad Ridwan diving , lalu wasit memberi kita penalti . Apakah yang akan kita lakukan ? Inilahh yang dirasakan Syaifudin . Terlebih , penalti itu diberikan pada saat injury time yang notabene bakal sangat sulit untuk membalasnya . Apalagi, ini di kandang Arema .

Sayang sekali jika pertarungan seru selama hampir 90 menit ternoda akibat satu orang : wasit Olehadi . Bahkan , di harian Jawa Pos menunjukkan bahwa pemenang duel Arema vs Persebaya bukanlah Arema , melainkan wasit .

Tapi apapun itu , keputusan wasit tidak akan bisa berubah . Terlebih setelah pertandingan usai . Kita boleh mengajukan protes keras terhadap wasit , jika itu memang diperlukan . Tapi ingat , tidak akan pernah ada ceritanya kejadian di lapangan berubah karena protes , sekeras apapun protes itu . Memang benar kali ini Persebaya dan Bonek didholimi oleh PSSI . Tapi , alangkah baiknya jika itu dijadikan pelecut buat kebangkitan Persebaya dan Bonek . Saya yakin , dengan lecutan seperti ini , Persebaya akan disegani dan benar-benar bangkit setelah kejadian membanggakan kemarin . Persebaya masih ada dan menunjukkan bahwa Persebaya adalah benar-benar tim dengan ekspektasi Arek Suroboyo yang telah mendunia


Mengapa bukan Fredy atau Ivan Kolev ??
Posted by BONdo & NEKad | 01:46 | Persebaya

Menjelang berakhirnya putaran pertama ISL beberapa waktu lalu saya mulai menyadari besarnya tekanan yg harus dihadapi Danurwindo dalam menangani Persebaya,untuk itu saya selalu membesarkan hatinya untuk terus melatih dan keluar saya selalu pasang badan untuk membelanya dgn berbagai alasan agar dia tetap bisa fokus dalam menangani team,namun pada sisi yg lain saya juga berjaga-jaga dgn menghubungi Fredy Muli agar mau kembali ke Persebaya pada putaran kedua.Prediksi saya terhadap daya tahan Danur menghadapi tekanan menjadi terbukti,ketika pertandingan yg amat mengecewakan dengan Persijap berakhir,dia menemui saya untuk mengajukan pengunduran dirinya sebagai pelatih Persebaya.saya mencoba tetap menahannya dgn beberapa alasan namun pada sisi yg lain saya juga menyadari dia tidak mungkin lg bisa fokus dengan kondisi seperti itu

Untuk itu saya kembali menghubungi beberapa pelatih termasuk Ivan Kolev untuk melatih Persebaya,sayangnya dibutuhkan waktu paling cepat tiga minggu untuk mengurus administrasi Ivan Kolev,sementara pada sisi yg lain kita tdk mungkin menaikkan salah satu asisten pelatih menjadi pelatih kepala ketika mental team dalam kondisi drop pasca pertandingan melawan Persijap.
Setelah pendekatan dengan Fredy gagal saya menghubungi beberapa pelatih lokal dan asing juga membangun kembali hubungan dengan petinggi2 BLI untuk mengurangi tekanan non teknis yg sangat terasa sepanjang putaran pertama berlangsung.Sebenarnya saya tetap bertekad memberikan kesempatan kepada Danur untuk terus melatih bila saya mampu membenahi materi pemain yg memang menjadi masalah utama team.Upaya merekrut pemain baru untuk pengganti pemain yg jelek kontribusinya nyaris gagal karena kita selalu kedahuluan team2 lainnya dan saya amat yakin itu bagian dari gangguan non teknis yg menimpa kita maka pendekatan ke petinggi BLI dalam banyak bagian amat penting untuk mengangkat performa team dimusim ini.Alhamdulillah setelah hubungan harmonis terjalin kita relatif lebih mudah menghubungi siapapun tuk membenahi team maupun official,dan hari ini saya telah bersepakat dengan Rudi Wilyam Keltjes sebagai pelatih kepala Persebaya Persebaya dan juga Insya Allah bisa memperbaiki beberapa materi pemain di tengat waktu yg amat pendek.saya hanya mohon doanya agar Persebaya di tangan pelatih yg baru bisa tampil lebih semangat lg dgn karakter asli Persebaya dan mampu mendudukan Persebaya pada posisi yg pantas di ISL musim ini.

sejarah persebaya

Name: PERSEBAYA SURABAYA (Persatuan Sepakbola Surabaya) Founded: 18 June 1927

Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.

Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.

Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.

Tahun 1960, nama Persibaja dirubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya).

#Champion#
1950
1951
1952
1978
Indonesia Premiere League 1996/1997
First Division of Indonesia League 2003
Indonesia Premiere League 2004
First Division of Indonesia League 2006

Asia Champion League

First round 1998 (Asia Champion Cup)
First round 2005
(baca lebih sedikit)
Jenis Privasi:
Tertutup: Isi untuk umum terbatas. Anggota dapat melihat semua konten.
Informasi Kontak

Kantor:
Stadion 10 November
Lokasi:
Tambaksari
Surabaya, Indonesia
Berita Terkini

Berita:
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
bagi yang punya foto dan video yang berkaitan dengan Persebaya, silahkan dipasang juga di grup ini.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Grup ini terbuka luas untuk pecinta Persebaya maupun klub lain. Namun jangan sampai mengundang kerusuhan.

Lek nontok bal balan ojok rusuh, tuku tiket rek !

kabar terbaru silahkan cek di http://bonek-cyber.org/

untuk menjalin persaudaraan seluruh dulur2 bonek,viking dan suporter mana pun grup ini menyediakan forum diskusi dan chat wall. Namun tetap menjaga kedamaian

ikuti terus perkembangan bonek & persebaya di grup ini

bravo persebaya bravo bonek

jadwal dan hasil pertandingan : ( waktu menyusul )
PUTARAN I

14 Oktober 2009 : Persebaya vs Bontang FC | 2 - 2 | Anderson da Silva (16 p), Josh Maguire (28); Aldo Baretto (30,63)
18 Oktober 2009 : Persebaya vs Persisam | 5 - 2 | Korinus Fingkrew (7), Josh Maguire (54), Andi Oddang (50,68,77); Fagundes (52), Agung S (87)
07 November 2009 : PSPS vs Persebaya | 4 - 1 | M Isnaini (5, 56), Dzumafo Epandi Herman (25, 42); Ngon A Djam (90)
11 November 2009 : Persitara vs Persebaya | 1 - 2 | Kabir Bello (90); Ngon A Djam (6), Andi Oddang (36)
15 November 2009 : Persebaya vs Persiwa | 5 - 4 | Taufiq (53), Korinus Fingkrew (74, 81, 90), Andi Oddang (82); Yesaya Desnam (38), Eddi Boakay (41), Errick Lewis (77), Mambrassar (78)
22 November 2009 : Persebaya vs Persipura | 0 - 1 | Bio Paulin Pierre (75)
29 November 2009 : Persija vs Persebaya | 4 -3 | bambang Pamungkas (45, 75), Alliyudin (58, 84); Andi Oddang (3), Korinus Fingkrew (7), Josh Maguire (72)
13 Desember 2009 : Persebaya vs PSM Makassar | 2 - 0 | Anderson da Silva (22), John Tarkpor Sonkaliey (51)
16 Desember 2009 : Persebaya vs Persiba | 0 - 0 |
19 Desember 2009 : Persebaya vs Persik| 0 - 1 | Yongki Aribowo (40)
30 Desember 2009 : Persijap vs Persebaya | 1 - 0 | Sergio Junior (56)
03 Januari 2010 : Persela vs Persebaya | 0 - 0 |
10 Januari 2010 : Pelita Jaya vs Persebaya |
2 - 2 | Esteban Gabrielvizcarra (63), Yuthajak Konjan (65); Lucky Wahyu (45), Ngon A Djam (85)
16 Januari 2010 : Persebaya vs Arema | 2 -0 | M Taufik (18), Andi Oddang (46)
20 Januari 2010 : Persebaya vs Persema | 1 - 0 | Anderson Da Silva (85)
23 Januari 2010 : Persib vs Persebaya | 4 - 2 | Cristian Gonzales (12,55), Nova Arianto (36), Hilton Morriera (86); M Taufik (31), Andi Oddang (73)
26 Januari 2010 : Sriwijaya FC vs Persebaya |2 - 1 | Keith Kayamba Gums (75), Rachmat Rivai (87); Korinus Fingkrew (53)

PUTARAN II

10 Feb 2010 Persebaya V Sriwijaya | 2 - 0 | Ambrizal (38), Zah Rahan (90+)
14 Feb 2010 Persebaya V Persib | 2 - 1 | M Taufik (34), Maman Abdurahman (68 og); Hilton Moreira (70 p)
17 Feb 2010 Persema V Persebaya | 3 - 1 | Jairon Feliciano (11, 41), Seme Patrick (84); John Tarkpor (82)
21 Feb 2010 Arema V Persebaya | 1 - 0 | Pierre Njanka (90+)
24 Feb 2010 Persebaya V Persijap | 1 - 1 | Anderson da Silva (47p); Eki Nurhakim (87)
14 Mar 2010 PSM V Persebaya
17 MAr 2010 Persiba V Persebaya
21 Mar 2010 Persebaya V Persela
31 Mar 2010 Persebaya V PSPS
03 April 2010 Persebaya Persija
11 April 2010 Persebaya V Plita Jaya
14 April 2010 Persebaya V Persitara
29 April 2010 Persik V Persebaya
16 Mei 2010 Persipura V Persebaya
19 Mei 2010 Persiwa V Persebaya
26 Mei 2010 Persisam V Persebaya
30 Mei 2010 Bontang FC V Persebaya

target Persebaya : 5 besar
posisi per 2 Mar 2010 : 11, poin 25 dari 21 bertanding